fungi ini adalah bahas latin dari jamur, Namun
jamur atau fungi ini tidak
semuanya berbentuk sepeti dalam bayangan awan, kita sering membayangkan bahwa
jamur bebentuk seperti payung yang lebih berisi, tapi kenyataanya tidak semua
demikian. Pengertian Fungi menurut Tainter dan Baker adalah mikroorganisme yang tidak
mengandung klorofil dalam struktur tubuhnya. Unit Vegetatatif fungi berupa
struktur satu sel atau benang hifa yang disebut miselium jika berada dalam
kelompok besar. Fungi tidak berkembang dengan membentuk akar, batang dan daun
seperti yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi. Benang hifa dapat
bersekat-sekat akan tetapi dapat pula tidak bersekat.
A.PENGERTIAN FUNGI (
JAMUR )
|
Fungi ( Jamur )
|
Tiga karakteristik utama fungi menurut Worrall yaitu
:
(1) pembentukan struktur unit dasar yaitu hifa,
(2) pembentukan propagul reproduksi, dimana sebagian besar adalah spora
(biasanya bersel satu)
(3) penyerapan makanan secara heterotrofik (fungi menghasilkan enzim yang
diperlukan untuk penguraian bahan-bahan organik, sehingga dapat diserap dalam
bentuk laruran.
(1) sebagian multiseluler,
(2) sebagian besar tidak dapat bergerak atau mempunyai bulu cambuk
(non-motile),
(3) dinding sel kaku, biasanya mengandung khitin,
(4) pertumbuhan tidak tentu.
B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)
Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi
atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini
memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan
jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti
kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia
memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora,
endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan
inti bentina sehingga terbentuk spora askus atau spora sidium.
Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di
dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya
hidup di lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap
tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan
melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya
berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur
Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan
biasanya berjumlah empat spora.
Kesimpulan :Reproduksi
jamur unseluler:
- Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
- Seksual(membentuk spora askus)
Reproduksi jamur
multiseluler:
- Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
- Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium)
3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)
Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan
struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi
4 divisi yaitu
1.Divisi Zygomycota
Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat
melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak
dan dinding selnya mengandung kitin.
Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain
itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan
lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk
pada ular jalar.
Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora.
Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium.
Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora
tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.
2.Divisi Ascomycota
|
Jamur Ascomycota
|
Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan
spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora
yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong
sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan
pengamatan yang teliti.
a.Reproduksi secara sesksual
Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas
sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk
alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut
askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan
yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh
saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut
trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan
masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium
berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa
hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu
masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja
berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat
melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini
terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus.
Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah
menjadi tubuh buah atau askokarp.
Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu
membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di
dalam askus, karena itulah disebut spora askus. Spora askus dapat
tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus
akan tumbuh menjadi benag hifa baru.
b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan
perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan
konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang
hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada
yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup
saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.
Kesimpulan
:Ascomycota
- Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
- Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
- Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
- Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus
3. Divisi Basidiomycota
Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat
dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita
temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang
banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada
jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya
jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut
merupakan makan yang bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu
(monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari
hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang
menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh
buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium
menghasilkan 4 spora basidum.
Secara singkat daur hidup
Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) à inti dari hifa
(+)pindah ke hifa(-) à hifa dikariotik à tumbuh miselium
muncul basidiokarpàmembentuk basidium à spora basidium
Kesimpulan
:Basidiomycota
- Merupakan jamur makroskopik
- Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
- Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
- Reproduksi aseksual dengan Konidia
4.Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya
menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium
digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai
di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar
1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari
hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang
demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur
tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan
takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui
proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau
Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini
berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah
diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam
Ascomycota.